|
Saat baru sampai di Stone Garden, Padalarang |
Assalamualaikum Wr. Wb,
Indonesia
memiliki berbagai macam wisata alam yang indah dan menarik. Salah satunya di
Jawa Barat. Pada kesempatan ini, aku mengunjungi salah satu destinasi wisata
alam di kota Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Dalam perjalanan ini juga aku
bersama teman-temanku mengunjungi salah satu destinasi disana yaitu Stone
Garden. Yang mana tempat ini juga sudah sangat terkenal. Yaaa…mumpung hari
minggu, untuk mengistirahatkan diri dari rutinitas dan kebetulan ada teman yang
ngajak jadinya kesempatan ini gak aku sia-siakan.
Berangkat dari Antapani
Aku
bangun kesiangan, melihat hampir jam 7 jadi mandi buru-buru. Karena ingat janji
ngumpul jam 7 pagi untuk siap berangkat kesana. Soalnya mau persiapan beli
tiket kereta ke Padalarang jam 8 pagi, tepatnya di stasiun Kiaracondong. Setelah mandi dan beres-beres, akupun menemui
temanku yang sudah nunggu di tempat perjanjian. Setelah ketemu, kamipun naik
angkot. Dari jurusan Antapani-Ciroyom seharga Rp 2.000,- kemudian naik lagi
angkot warna Coklat, maaf aku lupa jurusannya tapi intinya angkotnya melewati
arah stasiun Kiaracondong, harganya juga Rp 2.000,-. Sesampai disana, kami
berkumpul lagi dengan teman-teman yang tinggalnya dekat daerah situ juga.
Setelah kami semua terkumpul, kamipun beli tiket kereta ke Stasiun Padalarang.
|
Sedang menunggu kereta datang, foto dulu |
Kereta
pun berangkat, ini baru pertama kali naik kereta. Satu persatu rumah,
pepohonan, perempatan jalan, kami lalui dan semuanya terlihat jelas dari
jendela kaca kereta. Indah sekali pemandangannya dan dalam kereta juga gak
sumpek tentunya nyaman banget. Untuk perjalanannya memakan waktu 1 jam dari
Stasiun Kiaracondong ke Stasiun Padalarang, karena banyak berhenti di beberapa
stasiun di kota Bandung.
Sampai ke Tujuan
Sesampainya
disana kami langsung berjalan disana, mencari toko terdekat buat cari cemilan
disana nanti. Kemudian lanjut lagi jalan kaki. Kami keliling karena masih baru
disini, dan Alhamdulillah juga setelah lama berjalan ketemu angkot warna kuning
yang arahnya ke Stone Garden. Aku juga lupa, nanti kalo kamu mau kesini coba
aja tanya ama supir angotnya, intinya warna kuning. Biayanya Cuma Rp 5.000,-
per orang. Setelah itu, kita diturunkan oleh supir angkotnya di suatu
persimpangan. Dan disitu kami ditunjukkan jalan ke arah Stone Garden lalu
kemudian kami berjalan kaki. Sebenarnya supir angkotnya bisa aja ngantar sampai
ke dalam kalo semua penumpang tujuannya sama-sama kesana, tapi kita nambah
biaya lagi Rp 5.000,-. Kemudian sesampainya disana kami harus bayar tiket masuk
seharga Rp 6.000,- per orang di bagian depan. Barulah kami bisa masuk, dan
disinilah awal dari semuanya.
Akhirnya…
|
Saat pertama datang, di bagian dekat pint |
Alhamdulillah
kami sudah sampai. Disini tampak bebatuan-bebatuan alam yang sangat menarik dan
enak sekali dipandang mata. Bebatuan berwarna putih dan hampir mirip emas
disertai rerumputan juga disekitarnya, jadi mungkin ini sebabnya namanya jadi
Stone Garden. Menanjak dan terus menanjak sampai capekpun tidak terlalu terasa.
Jika sudah disini, stresspun bisa hilang.
|
Mulai foto lagi |
Dimanapun mata memandang semuanya
batu, ada batu kecil bahkan ada batu besar. O iya, bebatuan disini lumayan
tajam juga, maka sangat disarankan untuk memakai sandal gunung atau sepatu yang
khusus untuk adventure, soalnya bisa-bisa robek jika memakai sendal atau sepatu
yang biasa aja.
|
Menikmati pemandangan dari atas |
|
Banyak pemandangan di bawah sana |
|
Bebatuan dan rerumputan |
Di atas bukit, kita bisa melihat pemandangan alam dari atas,
seperti pedesaan, sawah, pertambangan kapur, bukit dan lain-lainnya. Bukan
hanya itu saja, di Stone Garden ini banyak sekali pepohonan di jika kita terus
ke atas, jadi bisa berteduh disana saat siang hari yang panas.
|
Selfie di saung |
Bahkan ada
beberapa saung yang sudah disediakan untuk bersantai disana. Indah dan
memanjakan mata deh, pokoknya. Cocok banget untuk liburan akhir pekan.
Momen di Sana
|
Foto asli, yang di thumbnail post ini |
Pada
kesempatan ini, aku dan teman-teman juga tidak menyiakan peluang. Kami disini,
dari awal, dimulai masuk dari depan kami berfoto bareng atau foto selfie.
Karena momen ini sangat jarang dan susah untuk ketemu lagi, jadi wajar aja kami
megabadikan momen ini dengan berfoto. Kemanapun kami beranjak, disitu kami
berfoto. Hal ini karena banyak batu-batu yang bagus untuk foto di bukit Stone
Garden ini, sampai-sampai kami bingung mau foto gimana lagi.
|
Selfie lagi, ada batu besar di belakang |
|
Bersamaan angin sepoi-sepoi di atas bukit |
Naik
ke atas lagi, ada saung untuk berteduh. Kalo bahasa Melayu Kapuas Hulu, itu
disebut langkau. Disana juga kami berfoto, disertai angin gunung dan
pemandangan alam yang serba hijau bersamaan bebatuan, pokoknya senang sekali
rasanya bisa kesini. Kami istirahat disini, makan beberapa snack perbekalan
kami jadi tambah nikmat. Disini aku lupa bawa bekal nasi, jadinya makan snack
dan lumayan buat ganjal perut. Soalnya disini ada tidak ada warteg.
|
Udah lulus kuliah, jadi pengen cepat nikah teman satu ini |
|
Masih menikmati angin |
|
Udah mulai capek, di antara rerumputan |
Karena ini cerita kuliah, jadinya memanfaatkan
moment yang baik untuk mengingat lagi di suatu saat nanti bersama teman-teman.
Dan tentunya momen kampus itu tidak akan terulang lagi. Jujur, ini merupakan
momen yang terlupakan seumur hidup. Seru, rasanya seperti benar-benar
petualangan ke alam bebas.
Akhir Kata
Dengan
berjalan ke alam bebas, tentunya stress akan berkurang. Ditambah lagi ini
adalah momen yang baik bersama teman. O iya, banyak memperhatikan alam sekitar
juga akan menambah kekagumanmu akan Sang Pencipta.
Wassalamualaikum,
Wr. Wb.
Post a Comment